Pahala Puasa, Tak Terbatas
Bismillah, walhamdulillah, wasshollatu was salam ‘ala Rasulillah. Wa ba’du.
Kita saat ini sedang berada di musim pahala. Dimana dalam satu bulan ini, kita menjalankan ibadah yang tak main-main ganjarannya. Itulah ibadah puasa, yang pahalanya tanpa batas.
Seluruh amal shaleh Allah lipatkan menjadi sepuluh kali lipat.
Allah ta’ala berfirman,
مَن جَاءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا
Siapa membawa amal baik, maka baginya sepuluh kali lipat pahala. (QS. Al-An’am : 160)
Syaikh Abdurrahman As Sa’di rahimahullah menerangkan dalam kitab tafsir beliau,
هذا أقل ما يكون من التضعيف
Pelipatan sepuluh kali lipat ini, adalah pelipatan minimal setiap amal…
(lihat : Taisir Karimir Rahman, pada tafsiran ayat di atas).
Ada yang berutung mendapatkan kelipatan pahala lebih dari itu, yaitu sampai 700 kali lipat bahkan lebih,tergantung pada kualitas ibadahnya
Menariknya untuk puasa, kelipatan pahalanya tak terbatasi angka. Rasulullah shallallahu’alahiwa sallam mengabarkan,
كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِى وَأَنَا أَجْزِى بِهِ يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِى
“Setiap amalan kebaikan manusia akan dilipatgandakan menjadi sepuluh kali lipat ganjaran, hingga sampai tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman, “Kecuali puasa. Pahala puasa adalah untuk-Ku. Dan Aku sendiri yang akan membalasnya. Ia telah meninggalkan syahwat dan makannya karena-Ku.” (HR. Muslim)
Mengapa bisa demikian?
Dalam kitab Majalis Syahru Ramadhan, Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rahimahullah menjelaskan,
والصيام صبر على طاعة الله, وصبر عن محارم الله و صبر على أقدار الله المؤلمة من الجوع و العطش وضعف البدن والنفسوفقد اجتمعت فيه أنواع الصبر الثلاثة, وتحقق أن يكون الصائم من الصابرين, وقد قال الله تعالى : إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُم بِغَيْرِ حِسَابٍ
Ibadah puasa mengandung :
- Kesabaran dalam taat kepada Allah,
- Sabar untuk tidak menerjang larangan Allah,
- Serta sabar atas takdir-takdir Allah, seperti rasa lapar, haus serta kondisi fisik dan jiwa yang lemah.
Pada puasa, terkumpul tiga macam kesabaran ini. Sehingga orang yang puasa dapat mencapai derajat orang-orang yang sabar. Sementara Allah berfirman,
إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُم بِغَيْرِ حِسَابٍ
Sesungguhnya hanya orang-orang bersabar, yang mendapatkan pahala tanpa batas. (QS. Az-Zumar : 10).
Allah ta’ala memberikan gambaran global bagaimana pahala tanpa batas tersebut.
فَلَا تَعْلَمُ نَفْسٌ مَّا أُخْفِيَ لَهُم مِّن قُرَّةِ أَعْيُنٍ جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
Tak seorangpun mengetahui berbagai nikmat yang menanti, yang indah dipandang sebagai balasan untuk mereka, atas apa yang mereka kerjakan. (QS. As-Sajdah : 17)
Itulah ganjaran, yang nikmatnya belum pernah terbesit oleh benak kita, tak pernah terasa oleh indera perasa kita dan juga tak pernah terlihat oleh pandangan mata kita. Artinya, silahkan anda menghayal kenikmatan ternikmat yang anda inginkan, ganjaran Allah lebih dan lebih dari itu. Nikmat di atas nikmat, yang tak pernah terbayang nikmatnya.
Maka sangat merugi, saat seorang tak beralasan syar’i tidak puasa.
Semoga kita termasuk yang mendapat keberuntungan ini.
Wallahua’lam bis showab.
Ditulis oleh : Ustadz Ahmad Anshori, Lc (Pengasuh PP. Hamalatul Quran, DIY)
Artikel asli: https://konsultasisyariah.com/31837-pahala-puasa-tak-terbatas.html